Selasa, 30 April 2013

Makalah Teori Konseling (Psikoanalisis)


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT yang  telah melimpahkan rahmat &  hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih  kepada Ibu Hastin Budisiwi, S.psi selaku Dosen di Universitas Pancasakti Tegal yang masih memberikan kepercayaannya kepada penulis dan tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang sudah memberikan dukungan untuk pembuatan makalah ini.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara
Oleh karena itu maju mundurnya suatu pendidikan sangat menentukan bagi bangsa dan Negara khususnya generasi yang akan dating.
Namun demikian, penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga  makalah ini dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Tegal,    September 2012

Penulis

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL ......................................................................................       i
KATA PENGANTAR ....................................................................................      ii
DAFTAR ISI....................................................................................................      iii
BAB I       PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang..........................................................................      1
B.     Rumusan Masalah.....................................................................      1
BAB II      PEMBAHASAN
A.    Pengetian Psikoanalisa .............................................................      2
B.     Konsep Dasar Psikoanalisa.......................................................      2
C.     Proses konseling Psikoanalisa...................................................      5
D.    Tujuan konseling Psikoanalisa..................................................      6
E.     Peran konselor dalam Konseling Psikoanalisa..........................      6
F.      Teknik Konseling Psikoanalisa.................................................      6
G.    Kelebihan dan Kekurangan Psikoanalisa..................................      7
    
BAB III    PENUTUP
A.    Kesimpulan...............................................................................      8
B.     Saran ........................................................................................      8

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................      9









                                                             BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Banyak yang mengatakan bahwa psikoanalisa merupakan suatu hal yang unik sekaligus paradoksial . psikoanalisa juga  merupakan sistem yang paling dikenal luas meskipun tidak dipahami secara universal. Tetapi  disisi lain psikoanalisa juga banyak berpengaruh pada bidang lain diluar ilmu  psikologi.
Memang konsep psikoanalisa berkembang bukan dari psikologi tetapi dari ilmu kedokteran tentang penyakit jiwa. meskipun begitu,  konsep ini banyak dipakai tidak hanya dalam bidang psikologi tetapi juga di bidang yang lainnya.
Di awal perkembangannya, psikoanalisa merupakan sebuah konsep yang revolusioner karena pada saat itu dunia ilmu pengetahuan sedang ramai memperbincangkan tentang teori darwin. Dan teori ini telah membuat manusia mempunyai jiwa yang  dianggap tidak lebih dari salah satu anggota dari seluruh dunia hewan. Padahal manusia merupakan makhluk yang komplek yang bisa dipelajari baik fisik maupun jiwanya.
Ketika itu perkembangan ilmu alam sedang sangat pesat dan penemuan teori teori baru sedang mengalami kemajuan sehingga karena setiap bidang disiplin ilmu mempunyai pengaruh terhadap bidang ilmu lainnya, maka sigmund freud pun mengembangkan teorinya yang revolusioner di masanya.

B.     Perumusan Masalah
Permasalahan yang akan di bahas adalah:
1.      Apa Psikoanalisa ?
2.      Apa Saja Konsep Dasar Psikoanalisa ?
3.      Bagaimana Proses Konseling Psikoanalisa?
4.      Apa tujuan dari konseling psikoanalisa ?
5.      Apa peran konselor dalam konseling psikoanalisa?
6.      Apa Saja Teknik  Konseling Psikoanalisa ?
7.      Apa Kelebihan dan Kekurangan pada konseling psikoanalisa?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Psikoanalisa
Ø  Psikoanalisa merupakan suatu penyembuhan yang lebih bersifat psikologis yang menggunakan cara – cara fisik.
Ø  Psikoloanlisa adalah sebuah metode yang sangat berpengaruh untuk  mengobati gangguan mental yang  dibentuk oleh teori psikoanalitik, yang menekankan proses mental bawah sadar dan kadang-kadang digambarkan sebagai "psikologi mendalam."

B.     Konsep Dasar Psikoanalisa
Menurut Sigmund freud bahwa konsep psikoanalisa adalah konsep tentang ketidaksadaran dalam kepribadian .
  • Beberapa hakikat manusia menurut freud :
1.      Anti rasionalisme .
2.      Mendasari tindakannya dengan motivasi yang tak sadar ,konflik dan simbolisme .
3.      Manusia secara esensial bersifat biologis terlahir dengan dorongan-dorongan instruktif sehingga perilaku merupakan fungsi yang bereaksi kea rah dorongan tadi .
4.      Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian psikis sebelumnya.
5.      Kesadaran merupakan suatu hal yang tidak biasa dan tidak merupakan proses yang tidak biasa.

  • Teori kepribadian di bagi menjadi tiga hal yaitu :
1.      Struktur kepribadian
Pada struktur kepribadian terdiri atas tiga sistem yaitu Id ,  Ego , dan super Ego.yang dari ketiganya mempunyai fungsi, sifat, prinsip, dan dinamika masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain.
Tiga struktur kepribadian :

·         Id
Yaitu aspek biologi yang merupakan sistem kepribadian yang asli. Id mempunyai energi yang dapat mengaktifkan Ego dan Super Ego dan energi id dapat meningkat oleh perasaan dari dalam maupun luar karena pada dasarnya  Id setiap manusia berisi tentang hal yang di bawa sejak lahir seperti insting.


PRINSIP Id
Apabila energi meningkat selalu menimbulkan KETEGANGAN , maka Id akan MEREDUKSIKAN energi untuk tersebut untuk menghilangkan KETEGANGAN tersebut.
 
 




·         Ego
Yaitu aspek psikologi yang timbul karena kebutuhan organisme untuk berhubungan dengan dunia nyata. yang berprinsip kenyataan dan melanjutkan proses primer dengan proses sekunder. Proses sekunder disini adalah usaha untuk menghasilkan sesuatu yang nyata yang dimuali dengan merumuskan suatu rencana untuk pemuasan kebutuhan dan mengujinya dengan suatu tindakan.


Rounded Rectangle: PERBEDAAN ANTARA ID DENGAN EGO
Kalau id mengenal bayangan di subyektif, sedangkan Ego dapat membedakan sesuatu yang hanya ada dalam subyektif dan sesuatu yang ada di dunia obyektif
 







·         Super Ego
Yaitu Aspek sosiologis yang mencerminkan nilai – nilai tradisional serta cita – cita yang ada di dalam kepribadian setiap individu.
Fungsi super Ego dalam hubungan dengan fungsi id dan ego yaitu :
a.       Merintangi implus-implus id terutama implus seksual dan agresif yang pernyatannya sangat di tentukan oleh masyarakat.
b.      Mendorong Ego untuk lebih mengejar hal-hal yang moralitas daripada realitas.
c.       Mengejar kesempurnaan .


Rounded Rectangle: PRINSIP SUPER EGO
Cenderung menentang Id maupun Ego dan membuat dunia menurut konsepsi yang ideal
 





2.      Dinamika Kepribadian
Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana energi psikis itu di distribusikan serta di gunakan oleh id, ego, dan super ego. Oleh karena itu jumlah energi terbatas yang mengakibatkan terjadi persaingan dalam menggunakan energi tersebut.
3.      Perkembangan kepribadian
Menurur freud kepribadian setiap individu mulai terbentuk pada tahun-tahun pertama di masa kanak-kanak pada umur 5 tahun hamper semua struktur kepribadian telah terbentuk dan tahun-tahun berikutnya hanya menghaluskan struktur dasar tersebut.
Kepribadian berkembang berhubungan dengan empat pokok sumber ketegangan yaitu :
a.       Proses pertumbuhan fisiologis ( kedewasaan )
b.      Frustasi
c.       Konflik
d.      Ancaman
   Fase- fase perkembangan kepribadian setiap individu :
·         Fase oral             :     0 s.d 1 tahun, pada fase ini mulut merupukan daerah pokok dari aktivitas dinamis .
·         Fase anal            :     1 s.d 3 tahun , pada fase ini kateksis dan anti kateksis berpusat pada anal (pembuangan kotoran) .
·         Fase phallis         :     3 s.d 5 tahun , pada fase ini alat kelamin merupakan daerah erogen terpenting .
·         Fase latent          :     5 s.d 13 tahun , pada fase ini implus-implus cenderung untuk ada dalam  keadaan tertekan .
·         Fase pubertas     :     12 s.d 20 tahun , pada fase ini implus-implus yang selama pada fase latent seakan-akan tertekan, menonjol dan membawa aktivitas-aktivitas yang dinamis.
Rounded Rectangle: Apabila aktivitas dinamis ini dapat dipindahkan dan disublimasikan ole Ego dengan berhasil maka sampailah individu  kepada masa kematangan terakhir
·         Fase genital        :     pada fase ini individu telah beruabah dari mengejar kenikmatan menjadi orang dewasa yang telah di sosialisasikan dengan realitas. Tetapi fungsi pokok fase genital adalah reproduksi.

C.    Proses Konseling Psikoanalisa
  1. Proses konseling psikoanalisa berpusat pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak karena konseling ini menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidaksadaran .
  2. Konselor mengajarkan  klien tentang makna proses  yang berlngsung sehingga si klien dapat memperoleh insight atas problem yang sedang di hadapi.
  3. konselor membantu meningkatkan kesadaran si klien atas cara-cara perubahan dengan demikian memperoleh kontrol rasional yang lebih banyak lagi.
  4. Selama konseling, klien melalui tahapan-tahapan tertentu yaitu pengembangan suatu hubungan yang analisis, mengalami krisis penyembuhan, mendapat tilikan terhadap pengalaman masa lalu yang tidak di sadari ,untuk lebih memahami dairi sendiri , pengembangan hubungan yang transparansi dengan konselor , bekerja dengan hal-hal yang resistensi dan tertutup dan konselingpun berakhir .  

D.    Tujuan konseling psikoanalisa
  1. Untuk menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus dari pada mekanisme penyesuaian diri mereka sendiri dan dengan demikian menolong mereka menyelesaikan masalah dasar yang mereka hadapi.
  2. Untuk membentuk kembali struktur karakter individu dengan menggunakan yang tak sadar menjadi sadar pada diri klien.

E.     Peran konselor pada konseling psikoanalisa
Beberapa peran konselor pada konseling psikoanalisa:
  1. Menolong klien untuk mendapatkan kesadaran diri, kejujuran dan hubungan  personal yang efektif.
  2. Menciptakan hubungan kerja dengan klien lalu mendengarkan dan menafsirkan.
  3. Konselor mendengarkan ketidakkonsistenan cerita klien sambil menyisipkan makna mimpi dan asosiasi bebas si klien dengan teliti.

F.     Teknik – teknik konseling Psikoanalisa
Teknik – teknik yang di gunakan dalam konseling Psikoanalisa :
Ø  Asosiasi bebas                                           :     klien diminta mengutarakan apa saja yang terlintas dalam pikirannya.
Ø  Interpretasi                                                : mengungkapkan apa yang terkandung dibalik apa saja yang di katakana oleh klien.
Ø  Analisis mimpi                                          : klien di minta untuk mengungkapkan impiannya dan konselor menganalisis.
Ø  Analisis dan interpretasi resistensi           :     berari penoloakan . resistensi di sini sebagai suatu dinamika yang tidak disadari yang mendorong seseorang untuk mempertahankan terhadap kecemasan.
Ø  Analisis dan interpretasi Transferensi: berarti mengalihkan mungkin mengalihkan perasaan atau harapan masa lalu .

G.    Kelebihan dan kekurangan konseling psikoanalisa
Ø  KELEBIHAN konseling psikoanalisa antara lain :
1.      Pentingnya sikap non –moral pada terapis.
2.      Adanya motivasi yang tidak selamanya di sadari.
3.      Teori kepribadian dan teknik psikoanalisa yang saling berhubungan.
4.      Pentingnya masa lalu pada masa kanak-kanak dalam perkembangan kepribadian.
5.      Model wawancara sebagai alat terapi.
6.      Teori dan teknik saling berhubungan satu sama lain.

Ø  KEKURANGAN konseling psikoanalisa antara lain :
1.      Terlalu meminimalkan rasionalitas.
2.      Data penelitian yang  bersifat empiris kurang banyak mendukung sistem psikoanalisa.
3.      Bahwa perilaku ditentukan oleh energi psikis ( sesuatu yang meragukan ).
4.      Penyembuhan dalam psikoanalisa terlalu bersifat rasional dalam pendekatan.
5.      Pandangan yang terlalu deterministik dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.
6.      Terlalu memnekankan pengalaman pada masa kanak-kanak.

BAB III
PENUTUP


A.      Kesimpulan
·         Psikoanalisa merupakan suatu penyembuhan yang lebih bersifat psikologis yang menggunakan cara – cara fisik.
·         Tujuan konseling psikoanalisa untuk menolong individu mendapatkan pengertian yang terus menerus dari pada mekanisme penyesuaian diri mereka sendiri dan dengan demikian menolong mereka menyelesaikan masalah dasar yang mereka hadapi
·         Pada psikoanalisa struktur kepribadian terdiri atas tiga sistem yaitu Id ,  Ego , dan super Ego.yang dari ketiganya mempunyai fungsi, sifat, prinsip, dan dinamika masing-masing yang saling berhubungan satu sama lain.
·         Proses konseling psikoanalisa berpusat pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak karena konseling ini menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidaksadaran.
B.       Saran
·         Sebaiknya jangan terlalu menekankan pengalaman pada masa kanak-kanak karena seolah-oalh tanggung jawab klien berkurang.
·         Sebaiknya pandangan jangan terlalu deterministic karena dinilai terlalu merendahkan martabat kemanusiaan.
·         Sebaiknya dalam konseling jangan terlalu meminimalkan sifat rasionalitas.

DAFTAR PUSTAKA


Surya, Mohamad. 2003. Teori-Teori Konseling. Bandung. Pustaka Bani Quraisy
Pujosuwarno, Sayekti. 1993. Berbagai Pendekatan Dalam Konseling. Yogyakarta. Menara Mas Offset
Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta. Gunadarma


1 komentar:

  1. good artikel kak :)
    http://http%3A%2F%2Fblog.binadarma.ac.id%2Fakhmadkhudri%2F.wordpress.com

    BalasHapus